Mar 072015
 

aksiomaMKManajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan (wikipedia)

Manajemen Keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan (Depdiknas)

Manajemen keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva (Liefman)

Ada 10 Aksioma dalam manajemen keuangan. Aksioma memberikan pengertian bahwa pernyataan-pernyataan yang memiliki dasar kebenaran/ terbukti kebenarannya, beriukut Aksioma Manajemen Keuangan;

  1. Risk – return trade-off

Risk – return trade-off merupakan pernyataan yang menunjukkan adanya pertukaran antara resiko dan return, suatu tuntutan konsekuensi dari sebuah sebab. Prinsipnya adalah semakin tinggi resiko suatu pekerjaan maka return yang diperoleh mestinya harus semakin besar. Maka sering muncul pernyataan “High risk, high return” yang merujuk pada kompensasi yang besar akibat pekerjaan yang dilakukan beresiko tinggi.

Contoh : Pak Andi memiliki dana tunai sebesar Rp. 50juta. Pada saat itu pak Andi memiliki dua opsi terhadap uang tersebut, yakni; menyimpannya di bank dengan tingkat bunga 3%, dan opsi kedua meminjamkan uang tersebut kepada koleganya dengan tingkat bunga yang sama. Jika pak Andi berpatokan pada aksioma manajemen keuangan, maka pak Andi akan memilih untuk menabungkan uangnya ke bank dari pada meminjamkannya kepada koleganya, sekalipun koleganya tersebut berani memberikan jaminan bunga hingga 10%. Karena menyimpan uang di bank resikonya lebih kecil dibandingkan dengan meminjamkan kepada koleganya, sebab jika bank bangkrut, maka uang pak Andi pasti akan dikembalikan karena nasabah bank dijamin oleh LPS sehngga uang tidak akan hilang. Sementara jika kepada kolega, resikonya lebih tinggi karena tidak ada jaminan kalau kolega tersebut kabur dan menghilang dari lingkungannya.

  1. Time value of money

Nilai waktu uang. Bahwa menerima sejumlah uang di waktu sekarang lebih baik dari pada menerimanya dengan jumlah yang sama di masa yang akan datang. Hal ini berkaitan dengan nilai uang yang semakin lama semakin menurun akibat terjadinya inflasi.

Penurunan nilai uang inilah yang menjadi salah satu dasar munculnya bunga dalam perbankan sebagai bentuk antisipasi agar nilai uang yang akan datang tidak menurun dari nilai uang sekarang.

Di samping inflasi, yang perlu dipertimbangkan adalah resiko. Bahwa rentang waktu antara sekarang dan yang akan datang akan banyak terjadi peristiwa yang tidak dapat diduga, dimana setiap peristiwa akan memiliki konsekuensi yang berbeda, dan di dalamnya terdapat berbagai macam resiko yang dapat merugikan dan menghilangkan kesempatan untuk memperoleh sejumlah uang. Ketidakpastian situasi inilah yang perlu diwaspadai, sehingga jika ditawarkan apakah sejumlah uang akan kita terima sekarang atau tahun depan, maka lebih baik menerimanya sekarang dengan jumlah yang sama.

Contoh : Pak Andi meminjamkan uang sejumlah Rp. 800.000,- kepada pak Rubi dan pak Rubi memberikan opsi untuk mengembalikan uang tersebut 2 hari yang akan datang sejumlah Rp. 800.000 atau tahun depan dengan jumlah Rp. 810.000. Maka sebaiknya pak Andi memilih untuk menerima kembali uangnya dua hari yang akan datang sejumlah Rp. 800.000 dari pada tahun depan, karena uang Rp. 800.000 saat ini dapat membeli satu ban merk Goodyaer, tetapi di tahun depan dengan jumlah Rp. 810.000 tidak dapat lagi untuk membeli ban dengan merk yang sama karena inflasi telah menggerus nilai uang tersebut.

  1. Cash – not profit – is king

Dalam pepatah lama dikatakan “Profit is queen, but cash is king”. Dalam banyak kasus, para pengusaha sering menjadi repot mengurus bisnisnya dikarenakan kesulitan keuangan di tahun berikutnya, padahal, menurut catatannya, laba yang diperoleh selalu meningkat. Tetapi setelah diteliti ternyata keuntungan yang diperoleh perusahaannya hampir semua dalam bentuk piutang yang tingkat likuiditasnya tentu kalah dibandingkan dengan kas.

Kesulitan keuangan yang dialamai oleh banyak pebisnis salah satunya disebabkan karena mereka terlalu fokus pada laba, dan mengabaikan aliran kas. Pebisnis yang terlalu fokus pada laba adalah pebisnis tipe pedagang, sulit berkembang. Sedangkan pebisnis yang cermat, akan menyelaraskan aliran kasnya, mereka ini termasuk tipe pebisnis berjiwa enterpreneur, bukan pedagang yang mencari keuntungan untuk jangka pendek.

Dalam bisnis terdapat istilah “cash is the fact meanwhile profit is just the opinion”. Bukan berarti Profit tidak penting, tetapi mengabaikan Kas merupakan kelalaian bisnis.

Contoh : Pak Andi seorang pebisnis di bidang peternakan ayam potong yang sukses. Dalam catatan akhir tahun beliau membukukan laba besar sekali, tetapi di awal tahun berikutnya pak Andi kesulitan untuk mengadakan kembali persediaan ayam potongnya. Setelah ditelitinya kembali, ternyata laba yang dibukukan tersebut semuanya dalam bentuk piutang, tidak ada kas yang dibukukan. Sehingga pak Andi kesulitan keuangan akibat kosongnya kas yang tingkat likuidnya tentu saja lebih likuid dibanding piutang.

  1. Incremental cash flows count

Incremental cash flows adalah arus kas yang berhubungan langsung dengan investasi, dimana pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pertimbangan adanya pertambahan kas jika suatu proyek dikerjakan, ataupun mempertimbangkan dampak yang terjadi terhadap kondisi keuangan (kas) saat proyek diterima dan pada saat proyek tidak diterima untuk dikerjakan.

Contoh : Usaha ternak ayam potong Pak Andi sedang naik, karena bertambahnya permintaan, pak Andi bermaksud ingin menambah kapasitas produksi ayam potongnya dari 10.000 menjadi 15.000 ekor per bulan. Untuk itu pak Andi harus mengkalkulasikan :

  • Berapa tambahan kas yang harus dimasukkan untuk dapat mengadakan 5.000 ekor produk tambahan tersebut?
  • Berapa orang lagi tenaga kerja tambahan yang dibutuhkan?
  • Berapa unit lagi mesin potong ayam yang harus diadakan?
  • Dan kemudian mengkalkulasi berapakah pertambahan kas jika proyek ini telah berjalan?

Dari kasus ini, pak Andi akan mengkalkulasikan untuk membandingkan apakah pertambahan kas masuk saat proyek ini telah dilakukan lebih besar dari pada saat mengadakan proyek baru ini? Jika ternyata lebih besar maka proyek ini dapat dilanjutkan, tetapi jika ternyata kas masuk setelah proyek ini dilakukan lebih kecil dari pada saat mengadakannya, sebaiknya pak Andi tidak menambah kapasitas produksinya, atau dengan kata lain, memutuskan untuk tidak mengerjakan proyek ini.

  1. The curse of competitive markets

Persaingan yang semakin ketat akan membelah pasar menjadi bagian-bagian kecil karena semakin banyaknya produsen yang masuk untuk bersaing pada produk yang sama di pasar yang sama sehingga mengakibatkan lesunya usaha. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa tidak selamanya laba dapat diperoleh dalam jumlah yang besar. Kecilnya penerimaan laba akan berdampak pada kecilnya tingkat pengembalian investasi. Untuk itu perlu dilakukan beberapa hal untuk menjaga agar usaha tetap mampu bersaing dan mempertahankan pasarnya, diantaranya adalah; diversifikasi produk, penguasaan bahan baku, penggunaan teknologi tepat guna untuk meminimalisir biaya.

Contoh : Karena permintaan terhadap ayam potong yang semakin meningkat, banyak produsen lain yang muncul dan berebut pasar di lingkunan pak Andi, sehingga omsetnya menurun karena sebagian pelanggannya berpindah ke produsen lain. Untuk mengantisipasi semakin merosotnya jumlah pelanggan, pak Andi melakukan difersifikasi produk dengan mengolah sebagian ayam potongnya menjadi produk baru, yaitu nugged. Disamping itu, bulu-bulu ayam yang selama ini dibuang diolah lagi menjadi produk baru sebagai bahan pembersih debu. Untuk menekan biaya, pak Andi mulai menggunakan teknologi mesin potong ayam yang modern sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dan dapat menjamin pelanggan untuk tidak menunggu lama untuk pemesanan dalam jumlah yang besar.

  1. Efficient capital markets

Capital market atau  pasar modal yang efesien adalah pasar modal dimana perusahaan memiliki gerak yang cepat dan harga yang tepat pula. aktiva financial yang diperjual belikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan dapat menyesuaikan diri secara cepat terhadap informasi baru. Efisiensi pasar modal dinilai melalui keberhasilannya dalam menggabungkan dan menyelaraskan informasi.

Contoh : Karena pesatnya kemajuan usaha ayam potong pak Andi, dan sudah menjangkau pasar global, pak Andi berhasil meningkatkan kualifikasi perusahaannya menjadi perusahaan multinasional. Oleh karena itu, pak Andi ingin agar perusahaannya go public dengan menjual sahamnya di pasar modal. Nilai nominal pada setiap lembar saham perusahaan pak Andi adalah merupakan cerminan dari nilai perusahaan pak Andi.

  1. The agency problem

Masalah keagenan terjadi antara para manajer dengan pemegang saham, dimana para manajer dipercaya untuk mengelola perusahaan dan memberikan keuntungan dari semua aktifitas bisnis perusahaan agar para pemegang saham mendapatkan keuntungan dari keuntungan perusahaan tersebut. Masalahnya adalah, manajer tidak akan bekerja untuk para pemegang sahan jika tidak selaras dengan kepentingan mereka. Para manajer akan mengambil keputusan yang akan memberikan keuntungan bagi mereka, kecuali jika ada aturan main yang menjelaskan bagaimana struktur insentif dapat mengakomodasi kepentingan kedua belah pihak, Manajer dan pemegang saham.

Contoh : Perusahaan pak Andi sudah pada posisi perusahaan besar, karena sudah go public, kepemilikan perusahaan bukan lagi di tangan pak Andi sepenuhnya, dalam perusahaan telah ada struktur serta tugas dan wewenangnya. Ada manajer sebagai operator perusahaan, di sisi lain ada Pemegang saham sebagai sebagai direkasi yang wewenangnya hanya terbatas pada pengambilan keputusan secara umum. Karena perkembangan usaha yang semakin pesat, manajer perusahaan bermaksud ingin menambah daya jual produk agar laba semakin meningkat. Tetapi di sisi lain ternyata pihak lain tidak setuju karena merasa kondisi saat ini masih dianggap cukup. Situasi inilah yang menjadi awal mula terjadinya konflik antara pihak manajer dan direksi.

  1. Taxes bias business decisions

Yaitu pertimbangan pajak yang dijadikan landasan pengambilan keputusan terhadap suatu aktifitas bisnis. Untuk itu yang perlu diperhatikan dalam manajemen keuangan adalah, segala keputusan dan perhitungan haruslah setelah dipotong pajak. Artinya jangan hanya melihat harga dari suatu produk yang dapat diterapkan pada sebuah wilayah lebih menguntungkan, tetapi lupa bahwa harga tersebut belum dimasukkan komponen pajak.

Contoh : Pak Andi melihat bahwa harga ayam potong di Filiphina lebih tinggi dari pada di Indonesia, sehingga pak Andi berambisi untuk menjadikan Filiphina sebagai pasar sasaran yang baru untuk mengembangkan usahanya. Namun, setelah diketahui bahwa ada komponen biaya yang harus dikeluarkan, yaitu pajak ekspor yang diberlakukan di Indonesia dan Filiphina, maka pak Andi harus menghitung besaran pajak yang harus dikeluarkan. Jika ternyata setelah pajak selisih harganya hampir sama, maka dasar informasi inilah yang dijadikan sebagai pengambilan keputusan apakah pak Andi akan tetap membuka pasar baru di Filiphina atau tidak

  1. All risk is not equal

Setiap usaha memiliki resiko yang berbeda, untuk itu perlu melakukan investasi usaha pada bidang-bidang yang berbeda untuk mengantisipasi terjadinya resiko yang mengakibatkan collaps-nya sebuah usaha.

Contoh : Dari bisnis ayam potongnya, pak Andi dapat menyimpan uang yang tidak diputar sebesar 2 milyar. Untuk mengembangkan asetnya, pak Andi menginvestasikan dana yang 2 milyar tersebut ke perusahaan lain, tetapi tidak di satu tempat. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi jika perusahaan tempat pak Andi menanamkan investasinya tersebut bangkrut, maka pak Andi masih memiliki dana lain di perusahaan-perusahaan lain yang sehat

10.  Ethical dilemmas are everywhere in finance

Etika merupakan nilai-nilai normatif yang harus dilekatkan pada sikap seseorang dimanapun dia berada. Namun demikian, sering terjadi dilema di tengah-tengah aktifitas bisnis yang dilakukan. Hal ini karena adanya kepentingan-kepentingan tertentu pada setiap diri individu. Untuk itu, pada setiap perusahaan selalu ada aturan nilai ‘universal’ yang sering disebut Budaya Perusahaan sebagai bentuk dan upaya perusahaan mengarahkan karyawannya agar memegang teguh nilai-nilai yang baik. Kesalahan etis walaupun dapat dimaafkan, tetapi akan dapat juga membunuh karir seseorang karena biasanya pelanggar etika akan mendapat hukuman sosial disebabkan pelanggaran etika merupakan pertaruhan integritas yang dibutuhkan sebagai nilai budaya perusahaan.

Contoh : Salah seorang karyawan dalam perusahaan Ayam ptotong pak Andi, melakukan kesalahan penghitungan keuangan yang diketahui saat laporan diperiksa manajer sebelum dilakukan audit eksternal. Atas kesalahan ini, karyawan tersebut dapat dimaafkan karena mungkin tidak disengaja. Tetapi, pada waktu yang lain, karyawan tersebut melakukan tindakan yang memperburuk citra perusahaan karena korupsi. Atas kasus ini, maka karyawan tersebut dapat dipecat secara tidak hormat, karena tindakan korupsi adalah tindakan yang melanggar etika dan menyangkut nama baik perusahaan di mata publik.

Baca juga :

Mar 062015
 

AECSkenario hidup kita sudah terbentang di peta, negara-negara di dunia tanpa kecuali terus menerus memantau situasi dan kondisi untuk memastikan rakyatnya survive, negaranya survive, keutuhan dan kedaulatan teritorial serta dapat memastikan kekuasaan tetap berada dalam genggaman rakyat negara bersangkutan. Untuk itu selalu penting untuk mengetahui dimana posisi kita dalam setiap perubahan perjalanan skenario peta dunia ini.

Untuk mempertahankan semua itu perlu kerjasama yang kuat dengan membentuk komunitas antar negara ‘sewilayah’. Amerika Utara punya NAFTA,  Nort American Free Trade Area, di Eropa ada European Union, EU. Afrika Selatan ada COMESA, Common Market for Eastern and Southern Africa. Asia Pasifik juga telah membentuk APEC. Dan Asean juga memiliki AFTA, Asean Free Trade Area.

Dalam ulasan seorang praktisi dan pemerhati AFTA, Bambang Sugeng, melalui bukunya berjudul, How AFTA Are You? menjelaskan secara detail bagaimana AFTA berlaku. Bambang menjawab banyak pertanyaan A sampai Z tentang liberalisasi perdagangan AFTA. Salah satu yang dapat saya tangkap adalah, AFTA hanya berlaku untuk barang, bukan jasa.

Yang paling mutakhir, kita telah berada di pintu gerbang utama MEA, ya, Masyarakat Ekonomi Asean, yang dideklarasikan di Singapura, pada tanggal 20 November 2007 lalu oleh 10 negara-negara Asean, termasuk Indonesia. Deklarasi Cetak Biru Komunitas Ekonomi Asean, Asean Economic Community Blueprint.

Berdasarkan cetak biru KEA ini, 10 negara Asean – Brunai Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filiphina, Singapura, Thailand, dan Vietnam – bersepakat dan menegaskan komitmen bersama untuk mempercepat pembentukan komunitas Asean, termasuk pilar-pilar KEA-nya pada tahun 2015, tinggal beberapa hari lagi kita masuk dalam era KEA ini.

Berbeda dengan AFTA, KEA bukan sekedar liberalisasi perdagangan barang semata, tetapi telah mengakomodasi isue-isue liberalisasi terhadap perdagangan barang dan jasa. Setidaknya ada 4 (empat) pilar utama KEA yang kemudian ditegaskan dalam 77 point rincian teknisnya (akan saya ulas point per point pada artikel berikutnya). Empat pilar tersebut adalah; (A) Pasar Tunggal dan Basis Produksi, (B) Kawasan Ekonomi yang Kompetitif. (C) Pembangunan Ekonomi yang Setara. (D) Integrasi ke Dalam Ekonomi Global.

Menghadapi KEA, ayo, kita berjiwa besar dengan meningkatkan kapasitas diri. Jangan berhenti di posisi saat ini saja. Bagus sekali jika punya keterampilan menciptakan barang, tapi memang dengan catatan, adanya dukungan pemerintah secara serius dengan menciptakan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada pembentukan jiwa dan semangat kewirausahaan dan kemandirian pada generasi muda Indonesia. Dan kebijakan tersebut tidak cukup hanya dalam bentuk keputusan di atas kertas, tetapi perlu keberanian pemimpin untuk melawan intervensi politik agar semua kebijakan dapat dieksekusi.

Baca juga :