Jan 092015
 

b5227ca1ef6b1f47fc0b4924639ef6edSiapa yang takkenal kuliner satu ini, sate. Semua orang pasti pernah makan sate. Di Indinesia, sate Padang sudah menjadi standar baku dalam dunia persatean, selain itu ada sate jawa yang identik dengan kuah kacang manisnya yang membedakan dengan kuah sate Padang yang berbentuk semi krim tidak cair dan juga tidak terlalu kental. Aromanya khas saat kita menghirup asap yang keluar bak pembakaran daging yang dikipas.

Aceh, selain Mie, juga punya cerita lain tentang sate, dikenal dengan Sate Matang. Matang bukan menggambarkan bahw satenya yang matang (masak), atau karena ada sate yang tak masak alias setengah masak. Matang adalah nama sebuah tempat di wilyah Bireuen, asal muasal sate itu muncul. Hanya ada satu macam sate Aceh, yaitu Sate Matang, dan hanya ada satu macam mie, yaitu mie Aceh.

Apa istimewanya sate matang? Yang jelas, berbeda dengan sate Padang dan sate Jawa. Sate Matang memiliki ciri khas yang unik dari segi penampilan dan cita rasa. Sate Matang dihidangkan dengan 4(empat) piring terpisah untuk satu porsinya, terdiri dari nasi, kuah, bumbu kacang dan ssatupiring lagi untuk tempat sate. Cara menyantapnya pun berbeda, empat piring yang dihidang tersebut meruoakan pasangan yang menuntun kita cara memakannya. Kuah hanya dipasangkan dengan nasi, sedangkan bumbu kacang untuk melumuri daging satenya.

Apakah Hidangan sate matang selalu begitu? Ya, selalau dihidang dengan empat piring. Sajian ini memiliki makna dan kaitan dengan harga. Inilah hal unik lainnya yang tidak dimiliki sate lain. Setiap hidangan, biasanya piring sate berisi 10 tusuk sate yang masing masing tusuk berisi 5 potong daging yang ukurannya lebih besar dari sate biasa. Karena sate fidak dicampur dengan kuah dan bumbu, maka pelanggan hanya akan membayar sate yang dimakan saja, sisanya tidak. Rapi untuk nasi dan kuahnya tentu saja dihitung satu paket. Biasanya satu tusuk sate senilai dengan Rp. 1.000. Kalau pelanggan hanya menghabiskan 5 tusuk, maka pelanggan hanya membayar Rp. 5ribu untuk satenya, sedangkan nasi bervariasi menurut keude.

Rasa sate matang? Waooww… Sangat menggoda, kuah karinya menyatukan rasa saat dilahap dengan nasi, daging satenya lezat saat dilumuri bumbu kacang. Sampai di lidah semua terasa nikmat… Sate Matang, nikmatnya menantang…  🙂