Sesuatu yang baru harus diperkenalkan ke khalayak agar diketahui keberadaannya. Demikian dalam bisnis, setiap produk baru yang ingin diluncurkan ke pasar harus diperkenalkan ke pasar agar tidak perlu berlama-lama berada di jenjang pemula ini, dan segera bisa memasuki tahap pertumbuhan yang cepat.
Banyak faktor yang menyebabkan sebuah produk ‘betah’ berlama-lama berada di tahap pertama pada siklus hidup produk ini, di antaranya adalah; lambannya pengembangan kapasitas produksi, tidak memiliki atau lambat dalam mendapatkan rantai distribusi, adanya penolakan dari pelanggan karena perilakau pelanggan yang mapan pada produk yang sudah dilanggannya dari produsen lain, sedikiktnya jumlah pembeli yang membutuhkan produk yang dipasarkan.
Di tahap perkenalan ini, biasanya terdapat ciri-ciri dan situasi umum yang dapat dilihat dengan jelas, yaitu; (a) Keuntungan yang relatif kecil karena penjualannya rendah, (b) biaya distribusi dan promosinya yang tinggi, (c) teknologi yang dimiliki untuk memproduksi produk masih sangat terbatas, ini akan berpengaruh terhadap waktu dan biaya di luar distribusi dan promosi.
Strategi
Untuk menyiasati situasi pada tahap perkenalan ini, Kotler menyampaikan Empat Strategi Pemasaran dalam tahap perkenalan. Dari empat variabel yang ditawarkan, Kotrler menyarankan hanya mempertimbangkan Harga dan Promosi untuk empat strategi ini, dan pihak manajemen dapat memilih salah satu strategi disesuaikan dengan kondisi :
Strategi Peluncuran Cepat (rapid-skimming strategy) adalah strategi yang digunakan jika ingin memperoleh sebanyak-banyaknya laba bruto pada setiap unit produk. Tapi ingat, strategi ini berorientasi pada Harga yang tinggi dan tingkat promosi yang tinggi pula. Promosi yang tinggi akan meningkatkan penetrasi pasar dengan cepat. Strategi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang yang jarang terpikirkan (tidak disadari) oleh konsumen, tetapi sebenarnya dibutuhkan. Untuk kasus ini, perusahaan harus mampu meyakinkan bahwa produknya tersebut memiliki manfaat yang sangat tinggi yang dibutuhkan dan selama ini dicari oleh konsumen, tetapi konsumen tidak tahu dan tidak menyadari keberadaan produk tersebut. Jika konsumen telah tahu dan menyadari tentang produk tersebut, maka, harga tingga bukan lagi menjadi persoalan. Bagi produsen yang baru meluncurkan produk harus benar-benar memiliki alasan kuat, mengapa produk tersebut harganya tinggi?
Strategi peluncuran Lambat (slow-skimming strategy), yaitu strategi yang bertujuan untuk memperoleh laba yang tinggi, tetapi biaya promosi yang rendah. Untuk strategi ini harus memenuhi syarat-syarat berikut:
- Ukuran pasar terbatas
- Sebagian besar pasar sadar akan produk
- Pembeli bersedia membayar dengan harga tinggi
- Diperkirakan tidak ada persaingan dalam waktu dekat
Strategi Penetrasi Cepat. Strategi ini fokus pada pangsa pasar yang besar dan penetrasi yang cepat dengan menjual produknya dengan harga yang rendah dan biaya promosi yang tinggi. Strategi ini dilakukan dalam kondisi berikut:
- Pasar besar
- Pasar tidak menyadari kehadiran produk
- Sebagian besar pembeli sensitif terhadap harga
- Ada kemungkinan besar persaingan
- Biaya produksi per unit turun sejalan dengan skala produksi dan bertambahnya pengalaman produksi
Strategi Penetrasi Lambat. Strategi ini menerapkan harga rendah dan tingkat promosi rendah. Tujuan harga rendah adalah untuk mendorong cepatnya penerimaan produk di pasar, dan untuk ini, perusahaan harus jeli dan mampu menekan biaya produksi agar tetap memperoleh laba yang baik dengan harga yang rendah. Perusahaan memiliki keyakinan bahwa perminataan pasar memiliki elastisitas harga yang tinggi namun elastisitas promosinya minimal. Strategi ini dapat dilakukan dalam kondisi berikut:
- Pasar besar
- Pasar sangat sadar akan produk
- Pasar sensitif terhadap harga
- Ada kemungkinan persaingan
Perusahaan yang menjadi pelopor pasar harus menjalankan strategi peluncuran secara konsisten sesuai maksud penempatan produknya, artinya produk tersebut akan digunakan untuk apa? melumpuhkan pesaing? mencari laba? mencari pasar? Dan perusahaan/ pelopor pasar harus menyadari bahwa dia tidak dapat memasuki semua pasar dan harus memvisualisasikan pasar berbagai produk yang dapat dimasukinya pertama kali.
Baca Juga: