Dec 192014
 

kombisSecara teori, komunikasi harus memiliki paling tidak 5 (lima) unsur; sumber,  pesan, media, penerima, dan efek. Sumber atau komunikator adalah orang berfungsi sebagai pembawa atau penyampai pesan. Pesan merupakan sesuatu yang ingin disampaikan. Media menjadi alat untuk menyampaikan pesan tersebut. Penerima adalah orang yang akan menerima pesan yang disampaikan komunikator. Sedangkan efek atau pengaruh adalah berkaitan dengan perasaan si penerima pesan sebelum dan sesudah dia menerima pesan.

Dalam prakteknya, setiap orang berkomunikasi pasti telah memiliki semua unsur seperti disebutkan teori tersebut, karena dia merupakan unsur yang memang secara otomatis harus melekat untuk bisa melakukan komunikasi, baik disadari maupun yang tidak disadari.

Tetapi, sebaiknya kita menyadari satu hal yang sering membuat komunikasi gagal dilakukan. Dikatakan gagal karena tidak adanya pengaruh ataupun efek yang terjadi pada si penerima pesan. Kebanyakan orang menyampaikan informasi, bukan berkomunikasi. Dalam bisnis, komunikasi menekankan pada terjadinya perubahan sikap penerima pesan agar si penerima pesan melakukan susuatu seperti pesan yang disampaikan pengirim.

Iklan merupakan komunikasi bisnis yang dahsyat. Iklan bukan semata-mata menginformasikan keberadaan suatu produk, tapi memilah-milah dan secara perlahan memerangkap calon konsumen menjadi konsumen, dan mengikat konsumen menjadi pelanggan setia melalui perangkat psikologis AIDA; Attention, Interested, Desire, Action.

Attention adalah ruang terbuka bagi semua orang yang belum tersegmentasi. Produsen melalui iklan-iklan hanya memberitahukan bahwa mereka memiliki produk. Untuk produk baru, tentu yang diharapkan pertama adalah atensi, perhatian. Seperti orang yang mulai jatuh cinta kepada seorang gadis, tidak mungkin langsung ajak kencan, tetapi harus cari perhatian dulu agar si gadis tahu keberadaannya. Maka diciptakan pencitraan. Demikian juga produk, memperkenalkan diri kepada konsumen, hanya sekedar minta perhatian.

Jika produknya diiklankan terus-menerus setiap hari tanpa henti dalam durasi waktu yang telah ditentukan, tak bisa dipungkiri, sekali-kali kita tergerak juga untuk bertanya, “produk apa sih ini? pertanyaan kita ini menandakan kita sudah mulai perhatian, target jangka pendek produsen hanya ingin calon konsumen menanyakan itu. Dan kemudian produsen menjawab bahwa produk tersebut adalah barang/jasa yang anda butuhkan.

Jika konsumen merasa bahwa barang tersebut memang dia butuhkan, maka dia akan tertarik untuk melanjutkan mencari tahu lebih jauh tentang produk tersebut, iklan-iklan yang ditayangkan di media bahkan tak cukup lagi bagi calon konsumen  untuk mengenal lebih dekat produk tersebut, dia akan melakukan penelusuran di perusahaan tersebut melalui website atau media-media lain yang lebih detil membahas produk itu. Ini adalah perubahan perilaku calon konsumen yang sudah masuk dalam perangkap kedua, Interested, dia mulai tertarik, setidaknya tertarik untuk mencari tahu.

Informasi yang diperoleh dari hasil penelusuran tersebut akan menambah pengetahuan calon konsumen tentang produk yang ditawarkan. Calon konsumen hanya butuh waktu sebentar untuk memutuskan apakah produk tersebut ‘compatible’ dengan kepentingannya atau tidak, jika iya, maka berarti dia membutuhkan produk tersebut. Merasa membutuhkan sesuatu itu akan menimbulkan semangat baru dengan meningkatkan sedikit level perasaan ke dalam tingkat minat yang semakin rumit, Desire, setingkat di atas interested. Calon konsumen sudah mulai memiliki keinginan terhadap produk itu.

Keinginan adalah motor penggerak seseorang meningkatkan upaya mencari alat untuk memenuhinya. Inilah salah satu motivasi seseorang bekerja keras banting tulang siang dan malam, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Saat alat pemenuhan kebutuhan dan keinginan sudah tersedia, kita sudah memutuskan untuk melakukan sesuatu yang lebih nyata, yaitu Action, aksi. Produknya kita beli.

Dalam bisnis, komunikasi itu dikatakan berhasil jika calon konsumen melakukan tindakan membeli produk yang kita tawarkan. Komunikasi Bisnis bukan sekedar menyampaikan informasi, tetapi menindaklanjuti setiap perubahan sikap calon konsumen untuk tetap berada dalam kamar-kamar perangkap, hingga calon konsumen merubah sikapnya dan memutuskan untuk menjadi konsumen. Tugas selanjutnya adalah menjaga konsumen untuk menjadikannya sebagai pelanggan. Selamat menjalin silaturrahim dengan konsumen…

Baca juga:

Ide Bisnis Datang Dari Persoalan Hidup